About

I'm sorry if you can't find what are you search and you need on my blog.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 20 Mei 2012

Kisah 2 lelaki dan seekor keledai


Sebenarnya saya cukup sering mendengar kisah berikut ini dan saya sakin pembaca juga sudah sering mendengar kisahnya, entah asal muasalnya darimana, saya pernah membaca kisah ini tentang dua pria dari Arab, ada pula yang mengatakan dongeng ini berasal dari daerah Cina, pernah juga saya mendengar bahwa Aesop menceritakan kisah ini pula, jadi mana yang betul ? tidak penting, saya kira setiap wilayah yang didiami oleh peradaban tinggi memiliki dongeng yang terdengar sama antara yang satu dengan yang lain, namun yang menarik dari kisah ini adalah, semuanya bercerita tentang AYAH DAN ANAK SERTA SEEKOR KELEDAINYA, cukup menarik bukan ? nah, saya kira sepertinya sudah cukup basa basinya, sebaiknya kita lanjut saja ke ceritanya check it out 

"Dahulu kala ada seorang lelaki sedang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk berdagang ke negeri seberang, ia ditemani oleh anak kecil yang tak lain adalah anaknya sendiri, untuk membawa barang barang yang akan dijual ia juga membawa serta seekor keledai pengangkut, karena diatas punggung keledai tampak masih ada cukup ruang untuk ditempati, ia menyuruh anaknya untuk menunggangi keledai itu. Setelah sesampainya mereka di suatu desa dengan penduduknya, tampak orang - orang bertanya tanya dan keheranan melihat pemandangan di jalanan, dan cukup terdengar di telinga mereka '" Hei lihat, anak itu sungguh tidak memiliki etika, dia sungguh asyik duduk di atas keledai, namun ayahnya yang sudah tua berjalan kepayahan", bisik keras seorang lelaki. "Iya sungguh anak yang kurang ajar dia kepada orang tuanya sendiri"', jawab seorang yang lain. Mendengar hal itu sang pria menyuruh anaknya turun dan bertukar tempat dengannya, tak lama kemudian setelah mereka berjalan, mereka sampai di sebuah desa dan melihat para wanita berkerumun dan membicarakan sesuatu yang mengena, '"Kau lihat lelaki itu ? sungguh contoh orang tua yang buruk, nyaman sekali dia menunggangi keledainya dan tega membiarkan anaknya yang masih kecil berjalan menuntun sendirian", sebutnya. "Untung saja kita tidak memiliki suami seperti lelaki itu, kalau iya miris sekali nasib anak-anak kita"',perempuan yang lebih muda mengiyakannya. Dengan agak kesal pria itu langsung menyuruh anaknya duduk diatas bersamanya. Ketika sampai di depan sebuah kuil, dengan tiba tiba seorang biarawan menghardiknya, '"Sungguh manusia nista kau !!, bagaimana kau bisa duduk di atas keledai kecil bersama anakmu, kau kira keledaimu cukup kuat mengangkut beban seberat ini ?!"', dengan diam dan muka memerah ia menggendong anaknya turun bersamanya dan melanjutkan perjalanan. Sesampainya di daerah yang cukup ramai, terdengar suatu gurauan geli yang menusuk telinganya, '"Sungguh aneh mereka, membawa keledai namun tidak dinaiki ckckck"', geleng seorang pemuda. Mendengar hal itu sang pria mengajak anaknya mengangkat keledai, dan terus berjalan, Tak ayal peristiwa ini membuat nyaris semua orang terpingkal-pingkal, '"Sungguh belum pernah aku melihat orang yang sedungu ini, hahaha"' tawa deras mengiringi perkataan sang pemuda tadi. Seperti tak mendengarkan pria itu melihat ada sebuah jurang di depan sana dan pergi ke bibirnya sekaligus melemparkan keledai malang itu kebawahnya, dan dengan kelegaan luar biasa ia menggendong anaknya dan meneruskan perjalanan".

Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah janganlah melempar... eh bukan, yaitu  Ketika kita sedang dalam keadaan nyaman, jangan biarkan sesuatu dari luar mengacaukanmu, anda akan kehilangan akal sehat anda dan akhirnya hilang sudah hikmat kita

Ads

Banner